Selasa, 07 Februari 2012

Cinta dan Pengorbanan

i_love_allah_tshirt-p235924240627371854t5tj_210
Katanya, cinta dan pengorbanan itu sepaket. Ya, keduanya tak bisa dipisahkan atau bisa dikatakan satu kesatuan. Jika kamu jatuh cinta pada seseorang, maka kamu juga pasti siap berkorban untuk orang itu. Disinilah letak kekhasannya. Jadi, jangan mengaku kamu cinta dia, atau dia cinta kamu kalau belum diuji dengan adanya pengorbanan. Pengorbanan ini sendiri bisa dalam banyak hal, namun pengorbanan yang dilandasi cinta adalah sesuatu yang indah. Siapapun orang yang melakukannya maka dia akan merasa senang. Itu karena ngga ada dalam bayangannya tentang masalah “untung rugi”, disini yang berbicara 100% hati. Ini adalah masalah ketulusan.

Saya sendiri tak mau membatasi persoalan ini hanya dalam hubungan lawan jenis. Karena cinta tidak bisa dibatasi hanya dalam segmen terbatas seperti itu. Saya jadi ingat pengorbanan-pengorbanan orang tua, terutama mama yang telah berhasil menjadi seorang single parent. Tak terbayang, jika dia berjuang sehebat itu tanpa landasan cinta. Dengan kekuatan cinta itu mama bisa menjadi wanita yang kuat. Menjadi seorang Ibu dan Ayah sekaligus. Luar biasa !
Nanti setelah saya berkesempatan naik level kehidupan (baca : menikah), lalu punya istri dan anak. Saya jadi berpikir apa mampu saya berkorban seperti yang telah dicontohkan oleh mama. Oleh sebab itu, saya harus memastikan bahwa pendamping hidup saya kelak adalah orang yang benar-benar saya cintai dengan tulus, karena hanya dengan cinta itu saya bisa memberikan semua hal yang saya miliki, saya bisa berkorban melebihi siapapun untuknya.
Karena kekuatan cintanya pada Bapak, mama memilih tidak menikah lagi . Dan dengan kekuatan cinta pula, mama membesarkan ke-6 anaknya seorang diri. Ah, saya jadi ingat akan masa-masa hebat itu, dan sampai sekarang getaran cintanya masih terasa sangat membekas.
Dan saya masih selalu teringat perkataan mama pada suatu waktu. Perkataan yang masih terasa hangat saat kuingat.
“Bayu, sebenarnya…ada yang lebih mencintai kamu jauh melebihi cinta mama sama kamu.” Ujarnya, lembut.
“Siapa… ?” Kataku, sambil menyenderkan kepalaku ditubuhnya.
Mama diam sejenak. Lalu berucap lembut.
“Allah….”
“Dialah yang selalu menjaga kamu, menjaga mama, menjaga keluarga kita. Cinta mama tak seberapa dengan cinta Allah, tak seberapa…..”
Mendengar perkataan mama hatiku jadi gerimis. Makin menjadi aku mencintainya, ingin berjuang untuk bahagiakannya.
Allah….
Berikan padaku kekuatan cinta
Berikan padaku seseorang yang bisa kucintai dengan tulus
Dan anugerahkan padaku cinta yang agung
Yang dapat mengubah keruh menjadi jernih
Yang mampu mengubah luka menjadi bahagia
Sebuah Cinta yang engkau ridhai
Amin….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Powered By Blogger
WELCOME TO MY BLOG & THANKS FOR VISTTING